SENI RUPA LUKISAN NUSANTARA DAN MANCANEGARA
A.
Seni Rupa Lukisan Nusantara
1. Lukisan Perburuan Rusa
2. Lukisan
Alam
Apabila membahas kedua jenis seni tersebut
juga tidak lepas membahas aspek seni rupanya. Berdasarkan wujud dan bahannya
seni rupa dibedakan menjadi dua yaitu seni rupa dua dimensional dan seni rupa
tiga dimensional. Selanjutnya berdasarkan jenisnya seni rupa terdiri dari
beberapa cabang seni yakni seni lukis, seni grafis, seni patung, seni dekorasi,
seni komunikasi visual, dan seni kriya atau seni kerajinan. Pada saat ini seni
kriya berkembang menjadi seni kriya murni dan seni kriya terpakai.Dalam buku
ini tidak dibahas masing-masing cabang seni tersebut karena cakupannya sangat
luas.
3. Lukisan Leang – leang
Di Papua objek lukisannya berupa binatang
terdapat cipratan darah yang dicampur dengan lemak. seni rupa terapan dan
desain. Seni rupa murni adalah suatu karya seni yang menggunakan media visual
yang digunakan sebagai pemuas ekspresi pribadi atau karya yang dibuat hanya
digunakan untuk kepuasan dirinya sendiri. Seni rupa murni terdiri dari seni
lukis, seni grafis, seni patung, seni instalasi. Sedangkan seni rupa terapan
adalah karya seni rupa yang menitikberatkan pada aspek kegunaan atau fungsi.
Seni rupa terapan terdiri dari berbagai macam hasil karya seni kriya, baik
kriya kayu, kriya kulit, kriya logam, kriya keramik, kriya tekstil,
batik. Seni rupa desain terdiri dari desain produk, desain grafis, desain
arsitektur, desain interior-eksterior.
4.
Lukisan Tibet
Tangka adalah lafal dalam bahasa Tibet, artinya ialah gambar
gulungan agama Buddha yang dihiasi dengan kain sutra berwarna dan tergantung
pada dinding untuk upacara sembahyang. Biasanya Tangka berbentuk persegi
panjang dengan ukuran berbeda-beda. Gambar Tangka biasanya dilukis di atas kain
kanvas dengan empat seginya dihiasi dengan kain sutra, dan di bagian
belakangnya ditulis kutipan dari kitab agama Buddha atau teraan tangan berwarna
emas atau merah seorang lama (biksu agama Buddha). Gambar Tangka mudah
digantung atau dibawa ke mana-mana, dan juga bermanfaat untuk menyebarluaskan
agama Buddha. Gambar Tangka secara kasar terbagi menjadi tiga kategori, yaitu
Tangka yang dilukis dengan tangan, Tangka di atas kain dan Tangka yang dicetak.
Di antaranya, Tangka di atas kain adalah Tangka yang paling berharga.
5.
Lukisan Keraton
Dalam
lukisan berjudul “Senja”, 1987, Sudjana Kerton menghadirkan dunia rakyat bawah
dalam suatu momen yang unik, yaitu penggembala itik di waktu senja. Dunia itu
menjadi unik, karena pelukisnya mempunyai sudut pandangan yang lain, baik secara
visual maupun dalam empati jiwanya. Kerton selalu membuat gerak tubuh rakyat
jelata dalam deformasi yang mengekspresikan beban hidup, namun sekaligus
mengandung kelucuan. Dilatarbelakangi terbenamnya matahari senja dan itik-itik
yang berkelompok dalam formasi diagonal, karya ini mengembangkan suasana puitis
sekaligus tertekan.Lukisan ini menunjukkan pencapaian periode terakhirnya,
setelah ia pulang ke Indonesia dan bermukim di Bandung. Periode sebelumnya
adalah ungkapan-ungkapan yang lebih dekat dengan tren seni lukis barat ketika
ia bermukim di Eropa dan Amerika.
Dalam
periode terakhir itu Kerton lebih banyak mengungkapkan realitas kehidupan
rakyat. Dari berbagai objek dan tema yang diangkat, ia seperti tidak
habis-habisnya menimba semangat kemanusiaan para tukang becak, buruh, petani,
pelacur dam lapisan masyarakat sejenisnya. Namun demikian, bukan hanya
kemurungan yang diungkapkan dalam karya-karyanya itu, tetapi juga terangkat
nilai-nilai humor dan keunikan hidup. Hal itu bisa dilihat dari gestur-gestur
tubuh, deformasi, goresan, dan warna-warna yang kuat, serta mengekspresikan
kedalaman.
6. Lukisan Berburu
Jejak
panjang seni lukis modern Indonesia dirintis oleh Raden Saleh, lantas tumbuh
dan berkembang sejak era naturalisme-realis Mooi Indie hingga kembalinya gejala
Realisme Romantik abad 21.BERBURU Banteng. Itulah judul salah satu lukisan
legendaris hasil karya Raden SalehSyarif Bustaman (18071880), pelukis pribumi
Indonesia yang disebut-sebut sebagai perintisaliran seni lukis modern (modern art)
di tanah air. Seni lukis modern ini berjarak dengan senilukis tradisional yang
telah tumbuh dan berkembang berabad-abad sebelumnya. Punya karakter dan ciri
khas sendiri . Pembentukan gaya seni rupa, pemilihan tema, pemakaian bahan
lukisan serta fungsikegunaannya berbeda dengan seni lukis tradisional. Raden
Saleh melukis dengan maksud mengembangkan bakat seni pribadi atau potensi
kreatif-artistik individu seniman, dengan wawasannya sebagai manusia budaya
baru yang berpandangan universal. Seni rupa modern tidak lagi memahat patung
nenek moyang dan menatah sertamenyinggung tokoh-tokoh pewayangan dalam
bermacam-macam bentuknya : wayang beber,kulit, golek, krucil.
Pendek kata, seni rupa modern Indonesia sama
sekali bersifat baru.Seni lukis modern sesungguhnya dimulai dengan masuknya
penjajahan Belanda diIndonesia pada sekitar abad 17. Hanya saja, perintisan
seni lukis modern ini bagi bangsaIndonesia berlangsung ”secara tidak sengaja”
atau ”tanpa direncanakan” mengingat terjadinyaperintisan di tengah-tengah
kegelapan dari zaman penjajahan, sebelum adanya kemerdekaan.Dus, ini tentu saja
tidak masuk dalam kesadaran budaya mengimgat Indonesia saat itu masihmerupakan
bangsa terjajah.
7. Perahu
Senja (perahu disore hari)
Pelukis :Feri Raharjo
Seni lukis yang merupakan nilai-nilai yang melekat
pada lukisan dan dipengaruhi oleh budaya yang dimilikipelukisnya. Yang
diterapkan dalam lukisan yang berjudul Perahu Senja (perahu disore hari) yang
memang pelukisanya disore hari menjelang matahari terbenam.
Aliran atau corak yang dibentuk dari lukisan di
atasmerupakan suatu kombinasi antara aliran realisme dengan ekspresionisme
yaitu penggambaranya sesuai dengan kenyataan hidup dan penggambaranya sesuai
dengan keadaan jiwa perupanya yang spontan pada saat melihat objek.
Pelukis terinspirasi dari suatu objek dimana objek
tersebut dapat menghadirkan suatu ketenangan bagi si penikmat yang melihatnya
(pengambilanya sewktu disore hari). Dalam penyelesaianya tidak memerlukan
beberapa lama tapi tergantung tingkat kesulitan yang dapat mempengaruhi lukisan
itu, dan lukisan itu dapat diselesaikan dalam kurun waktu 1 sampai 2 minggu.
Gradasi warna diambil dari titik fokusnya
terlebihdahulu, jadi warna sebelumnya tidak sekstrim seprti itu tapi hasilnya
menjadi bagus, cara pengerjaanya lebih slow (cara pengerjaanya sepelan mungkin
agar dapat menghasilkan karya yang bagus seperti lukisan di atas.
8. Lukisan Hayam Wuruk
Seluruh Pulau Sumatra (Melayu), meliputi: Lampung, Palembang, Jambi, Karitang (Inderagiri), Muara Tebo, Dharmasraya (Sijunjung), Kandis, Kahwas, Minangkabau, Siak, Rokan, Kampar, Pane, Kampe, Haru, Mandailing, Tamiang, Perlak, Barat (Aceh), Lawas (Padang Lawas, Gayu Luas), Samudra (Aceh), Lamuri (Aceh tiga segi), Bantam dan Barus.
Seluruh Pulau Kalimantan
(Tanjungnegara), meliputi: Kapuas, Katingan, Sampit, Kuta Lingga (Serawak),
Sedu (Sedang di Serawak), Kota Waringin, Sambas, Lawar (Muara Labai),
Kedangdanan (Kendangwangan), Landak, Samedang (Simpang), Tirem (Peniraman),
Sedu (Serawak), Brunai, Kalka Saludung, Solot (Solok, Sulu), Pasir, Baritu,
Sebuku, Tabalong (Amuntai), Tanjung Kutai, Malanau dan Tanjungpuri.
Konon sejak abad ke 17 Masehi, Lukisan Kaca telah dikenal di
Cirebon, bersamaan dengan berkembanganya Agama Islam di Pula Jawa.Pada jamannya
pemerintahan Panembahan Ratu di Cirebon, Lukisan Kaca sangat terkenal sebagai
media dakwah Islam yang berupa Lukisan Kaca Kaligrafi dan berupa Lukisan Kaca
Wayang.
Sejalan dengan perkembangan waktu, maka perkembangan Lukisan
Kaca masih terasa eksistensinya sebagai Cinderamata Spesifik Khas Cirebon.
Selanjutnya perkembangan Lukisan Kaca Cirebon boleh dikatakan “Booming” ketika
pada kurun waktu 1980-1990 Sang Maestro Lukisan Kaca Cirebon TOTO SUNU
menggebrak dengan Lukisan Kaca Super Besar bahkan tidak hanya besar ukurannya
tetapi Nuansa Dekoratifnya demikian hidup dan terlihat sangat menawan. Banyak
sekali karya-karya TOTO SUNU yang menjadi koleksi para Kolektor Lukisan,
sehingga sangatlah wajar apabila Gaya dan Teknik lukisannya menjadi kiblat para
Pelukis Muda hingga saat ini.
Kalau Toto Sunu mengusung Gaya Dekoratif Modern, maka lain lagi
halnya dengan RASTIKA yang mengusung Gaya Dekoratif Klasik. Kedua maestro
Lukisan Kaca Cirebon tersebut memiliki kekuatan yang sama dalam penuangan
kreatifitasnya, justeru dengan perbedaan pada Gaya yang dianutnya membuat
Lukisan Kaca Cirebon terkenal diseantero Nusantara bahkan Mancanegara. Kedua
Kutub dengan Gaya berbeda telah melahirkan puluhan Pelukis Muda yang berbakat
dalam dunia seni lukis kaca bahkan dari kedua tokoh tersebut sangat menentukan
dalam melahirkan regenerasi Pelukis Kaca Cirebon. Beberapa diantaranya Lukisan
Kaca Cirebon saat ini diarahkan kepada pembuatan produk massal yang lebih
memungkinkan dalam peningkatan kapasitas produksi, peningkatan teknik produksi
berorientasi pasar serta peningkatan diversifikasi produk untuk melahirkan
Produk Cinderamata yang berbasis etnik.Seperti tak pernah kenal lelah
Pemerintah Kota Cirebon melalui Disperindag dan Dekranasda Kota Cirfebon terus
berupaya untuk meningkatkan Perkembangan Lukisan Kaca Cirebon.
10. Lukisan Seniwati
Jalanan Zaman Kuno
Konon, kesenian, baik audio, visual, atau
audio-visual, dipertunjukkan sebagai persembahan kepada sesuatu yang sakral dan
transendental. Seiring dengan kehendak manusia yang selalu dinamis dan
kebutuhan ekonimi yang mendesak, kesenian berangsur-angsur berubah nilai; yang
semua suci menjadi profan. Kesenian yang dulu hanya digelar di depan candi di
tengah api pemujaan dan pengisahan sakral tentang asal-usul leluhur, mulai
dipertontonkan di pasar, jalanan, dan di tempat-tempat umum lain. Pertunjukan
wayang yang semula diadakan, salah satunya, di wilayah suci saat penetapan sima (tanah
yang dibebaspajakkan oleh kerajaan) mulai dibawakan pula di tempat yang sarat
kehirukpikukan duniawi, demi pemenuhan akan kebutuhan ekonomi.
Di Nusantara, khususnya di Jawa, bila kita melacak
sejumlah catatan prasasti dan relief candi, keberadaan seni pertunjukan
jalanan telah ada sejak abad ke-9 M (mungkin sebetulnya sejak abad-abad sebelum
namun tiada tertulis dalam prasasti dan tidak hanya di Jawa tentu). Kesenian
tersebut bisa berupa tarian, lawakan, hingga pertunjukan wayang.
Yang Mancanegaranya mana mbak??
BalasHapusNah wkwk
HapusHELLOWW.. SUCI ALENA KEPERAWATAN MAMBORO
BalasHapusJancokk..makasih infonnya
BalasHapusYg mancanegara nya mana ini cmn Nusantara doang
BalasHapusLukisan alam diatas diciptakan oleh siapa ka?
BalasHapusYang seni lukis mancanegaranya mana ya mbak?
BalasHapus